300x250 AD TOP

Saturday, 12 July 2014

Tagged under:

Dampak Pergerakan Kurs Terhadap Pasar Saham

Darussalam, Edev - Era globalisasi seperti sekarang ini memberikan peluang yang besar bagi negara-negara di belahan dunia untuk saling melakukan transaksi perdagangan dimana pada masa ini suatu negara sangat bergantunga pada negara lainnya, dalam melakukan transaksinya kurs atau nilai tukar suatu negara merupakan sebuah kunci dalam melakukan transaksi perdagangan dengan negara belahan dunia lainnya. 

Dampak Pergerakan Kurs Terhadap Pasar Saham
Sistem pembayaran transaksi perdagangan ini dilakukan di dalam negeri maupun luar negeri yang harus terikat terhadap nilai tukar atau kurs. Terdapat tiga jenis sistem nilai tukar, yaitu kurs tetap, mengambang bebas, dan mengambang terkendali. 

Bagi negara seperti Indonesia, kurs atau nilai tukar menjadi salah satu faktor fundamental yang paling berpengaruh terhadap perekonomian . Kurs memiliki peran penting sebagai aktor dalam pencapain stabilitas moneter dan dalam mendukung kegiatan ekonomi lainnya. Demi terciptanya iklim yang baik dalam mendorong peningkatan kegiatan dunia usaha diperlukan  nilai tukar yang stabil.

 Sejarah mencatat, Indonesia sejak periode 1970 hingga sekarang sudah bergonta-ganti sistem kurs atau nilai tukar. Sejak 14 Agustus tahun 1997 hingga sekarang, indonesia sudah menerapkan sistem kurs mengambang bebas ( Free floating exchange ) setelah sebelumnya di tahun 1970 hingga 1978 indonesia menganut sistem kurs tetap ( Fixed exchange ) dan di tahun 1978 hingga 1995 menganut sistem kurs mengambang terkendali (Managed floating exchange).  

Bank  Indonesia menerapkan sistem kurs ini karena sejak pertengahan juli 1997 nilai tukar rupiah terus mengalami tekanan yang mengakibatkan depresiasi rupiah semakin yang meningkat. Sistem kurs mengambang bebas ini diterapkan Indonesia setelah jera menerapkan sistem kurs tetap dan sistem kurs mengambang terkendali yang tidak mampu mengeluarkan nilai tukar rupiah dari tekanan yang menyebabkan nilai tukar rupiah terus terdevaluasi. 

Tekanan tersebut terjadi karena pada masa itu  Thailand dilanda currency turmoil yang akhirnya menyebar ke negara-negara ASEAN termasuk Indonesia. Bank Indonesia dalam mengatasi masalah tersebut melakukan intervensi baik melalui spot exchange rate (kurs langsung) maupun forward exchange rate (kurs berjangka) dan untuk sementara dapat menstabilkan nilai tukar Rupiah. Namun ternyata depresiasi Rupiah semakin meningkat.

Sebagai negara yang menganut sistem kurs mengambang bebas tersebut, menurut Eric Yuliana (2000), tingkat nilai tukar diserahkan sepenuhnya pada permintaan dan penawaran valuta asing tanpa adanya campur tangan pemerintah, namun akibat dari kurs yang berfluktuatif akan muncul berbagai indikasi persoalan  yang dikarenakan masih sederhananya karakteristik ekonomi dan struktur kelembagaan pada negara berkembang. 

Maka diperlukan  sistem ekonomi yang sudah mapan untuk memenerapkan sistem nilai tukar mengambang bebas ini. Seiring dengan diberlakukannya sistem kurs mengambang bebas, ternyata nilai rupiah masih terus mengalami penurunan drastis hingga puncaknnya pada krisis tahun 1998 dimana pada saat itu nilai kurs rupiah terhadap nilai US dollar Amerika mencapai US$/Rp 15.dari yang sebelumnya $/Rp 1.800, ini disebabkan oleh hutang luar negeri Indonesia yang sangat besar terutama kepada lembaga peminjam keuangan Internasional Monetary Fund (IMF)  pada masa itu, terlebih terdapat indikasi peguasa saham George Soros yang secara bersamaan menarik modalnya yang sangat besar hingga pasar saham Indonesia pasa saat itu merosot tajam pula . Hal ini pula yang menyebabkan nilai rupiah dan pasar saham Indonesia jatuh kedalam jurang yang sangat dalam hingga terjadi krisis yang melanda Indonesia.

Setelah masa krisis 1998, nilai tukar rupiah terus berfluktuatif , ini dapat dilihat dari data yang terdapat pada tabel dibawah.

Year
Average USD/IDR
Min USD/IDR
Max USD/IDR
Nb of working days
2014
11723.952486
11287.411064
12239.954067
132
2013
10422.339464
9610.925248
12217.311180
255
2012
9377.963420
8883.335845
9664.126338
256
2011
8775.764099
8458.633368
9204.682837
257
2010
9082.873171
8889.181410
9450.164342
258
2009
10397.466633
9341.206943
12300.000000
256
2008
9682.611560
9052.997873
12550.003915
256
2007
9138.883663
8679.002527
9475.003716
255
2006
9170.360926
8721.997026
9830.001691
255
2005
9714.386574
9107.229470
10684.001953
257
2004
8956.475841
8139.381996
9425.326963
259
2003
8581.202353
8153.256737
9291.617786
255
2002
9297.136844
8558.677019
10437.782018
255
2001
10294.476334
8544.387365
12469.073966
255
2000
8885.537602
8144.508245
9847.157442
255
1999
8610.281846
7773.533726
9151.269358
261
1998
9877.343114
9122.301873
10333.005103
261
1997
3217.037097
2897.125501
3474.479648
261
1996
2425.102991
2336.323223
2487.526952
262
 By fxtop.com

Sebaliknya sektor pasar saham IHSG setelah masa krisis, mulai dari penutupan diakhir tahun 2002 hingga penutupan akhir tahun 2012, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang merupakan gambaran dari pergerakan seluruh saham perusahaan yang saat ini terdapat 463 perusahaan per tanggal 20 februari  di Bursa Efek Indonesia, mengalami pertumbuhan yang pesat kecuali pada krisis yang terjadi pada tahun 2008.

 Rata-rata dari pertumbuhan IHSG dalam 10 tahun terakhir tersebut mencapai 26,09% per tahunnya bahkan per tanggal 20 Februari 2013, IHSG mengukir rekor baru tertinggi dalam sejarah, ditutup pada level 4.634,451 dengan kapitalisasi pasar mencapai Rp4.482 triliun dan transaksi harian bursa saham mencapai Rp5,26 triliun. Perekonomian Indonesia yang tumbuh stabil menjadi senjata utama Indonesia dalam meningkatkan kepercayaan para investor untuk menanamkan modalnya di Pasar Modal Indonesia, sehingga ini menjadi pendorong penguatan dari IHSG dalam 10 tahun terakhir tersebut. 

 Indonesia yang merupakan negara berstatus net importer modal terbesar di Asia Tenggara sangat penting dalam menjaga stabilitas nilai tukar dan stabilitas pasar saham karena hubungan antara kurs dan pasar saham sangat erat kaitannya dengan stabilitas perekonomian domestik. Hal ini terbukti sejak terjadinya krisis nilai tukar yang diikuti secara bersamaan dengan  menurunnya indeks di beberapa pasar saham di Asia seperti Thailand, Hongkong, korea, Jepang, Malaysia, Singapura dan Taiwan. 

Krisis saat itu diawali dengan terdepresiasinya Bath Thailand yang mencapai 63,5%, akibatnya beberapa negara terkena dampak yang sama, seperti: Dolar Hongkong (0,1%), Yen Jepang (13,3%), Won Korea (60,0%), Ringgit Malaysia (51,6%), Dolar Singapura (17,7%) dan Dolar Taiwan (17,2%). Selanjutnya pada periode yang sama, terjadi penurunan indeks saham gabungan hingga -29%, - 24%, -52%, -45%, -22%, -9% dan -34% untuk pasar modal di Hongkong, Jepang, Korea, Malaysia, Singapur, Taiwan, dan Thailand (Shiunpan, 2000).

Pertumbuhan ekonomi domestik yang baik yang digambarkan melalui perkembangan pasar saham yang stabil dan perkembangan indikator-indikator makroekonomi seperti PDB yang meningkat , cadangan devisa meningkat, NPI yang surplus, inflasi terkendali, nilai tukar rupiah stabil, dan kinerja perekonomian domestik berjalan dengan lancar akan menimbulkan hasrat bagi investor asing untuk menanamkan modalnya di Indonesia.

Tentunya ketika banyaknya modal yang masuk ke Indonesia akan banyak lapangan pekerjaan baru yang tersedia di dalam negeri dan ini membuka peluang bagi masyarakat Indonesia untuk lepas dari jerat kemiskinan. Agar hal ini tercapai maka perlu adanya kebijakan moneter yang ketat untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing karena fluktuasi nilai tukar adalah penjelas dari baik atau tidak baiknya perkembangan pasar modal. Dalam menganalisis nilai interistik suatu saham investor tentu memperkirakan risiko dari tempat dimana ia menanamkan modalnya.

Hal ini dilakukan demi expected return yang besar. Demi mendapatkan keuntungan yang besar, para investor asing mengharapkan nilai tukar rupiah dan harga saham di pasar saham Indonesia menunjukkan prospek yang baik. Maka dari itu dibutuhkan kesigapan pemerintah dalam menangani masalah ini demi kemajuan ekonomi untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia .

Sabtu, 12 Juli 2014

Penulis : Tajul Ula



1.


1 comments:

  1. Kami adalah perusahaan yang terdaftar, meminjamkan uang kepada orang-orang yang membutuhkan bantuan keuangan mendesak, dan mereka yang telah ditolak kredit dari sana bank karena skor rendah kredit, pinjaman bisnis, pinjaman Pendidikan, mobil pinjaman, kredit rumah, kredit perusahaan (dll), atau untuk membayar utang buruk atau tagihan, atau yang telah scammed oleh pemberi pinjaman sebelum uang palsu? Selamat, Anda berada di tempat yang tepat, dapat diandalkan Pinjaman Perusahaan Ibu Kelly untuk memberikan pinjaman dengan tingkat bunga yang sangat rendah dari 2% telah datang untuk mengakhiri semua masalah keuangan Anda sekali dan untuk semua, untuk informasi lebih lanjut dan pertanyaan hubungi kami melalui email perusahaan kami: kellywoodloanfirm@gmail.com
    Terima kasih
    Terima kasih dan Tuhan memberkati
    Ibu kelly

    ReplyDelete