Saya Menginginkan Seluruh Dunia Plus 5%
Fabian sangat bahagia karena dia akan menyampaikan sebuah pidato ke
masyarakat besok. Dia selalu menginginkan kekayaan dan kekuasaan dan
sekarang impiannya akan segera menjadi kenyataan. Dia adalah seorang
tukang emas, mengukir emas dan perak menjadi perhiasan, tetapi semakin
lama semakin tidak puas karena harus bekerja keras dalam hidupnya.
Fabian menginginkan kesenangan, dan juga tantangan, dan sekarang rencana
barunya siap untuk dimulai.
Selama puluhan generasi, masyarakat terbiasa dengan sistem perdagangan
barter. Seseorang akan menghidupi keluarganya dengan memproduksi semua
yang mereka butuhkan ataupun mengkhususkan diri dalam perdagangan produk
tertentu. Kelebihan dari yang dia produksi, akan dia tukarkan dengan
kelebihan barang lain yang diproduksi orang lain.
Pasar setiap hari ramai dan bersemangat, orang-orang berteriak dan
melambaikan dagangannya. Sebelumnya pasar adalah tempat yang
menyenangkan, tetapi sekarang jumlah orang terlalu banyak, pertengkaran
pun semakin banyak. Tidak ada lagi waktu untuk ngobrol dan bercanda,
sebuah sistem yang lebih baik mulai diperlukan.
Secara umum, orang-orang relatif bahagia, dan mereka menikmati buah dari hasil kerja keras mereka.
Secara umum, orang-orang relatif bahagia, dan mereka menikmati buah dari hasil kerja keras mereka.
Di setiap komunitas dibentuk sebuah pemerintahan yang sederhana yang
tugasnya menjaga agar kebebasan dan hak setiap anggota masyarakat
dilindungi dan untuk memastikan bahwa tak seorang pun akan dipaksa untuk
melakukan hal yang tidak dia inginkan oleh siapapun juga.
INI ADALAH TUJUAN SATU-SATUNYA DARI PEMERINTAH (GOVERNMENT) DAN SETIAP ANGGOTA PEMERINTAH DIPILIH SECARA SUKARELA OLEH ANGGOTA KOMUNITAS YANG ADA.
Namun, ada masalah yang tidak bisa mereka selesaikan di perdagangan
pasar sehari-hari… Apakah sebelah pisau senilai dengan dua keranjang
jagung? Apakah seekor kerbau lebih berharga dari seekor ayam…?
Orang-orang menginginkan sistem yang lebih baik.
Fabian mengiklankan diri kepada masyarakat, “Saya punya solusi atas
masalah barter yang kita alami, dan saya mengundang kalian semua untuk
sebuah pertemuan publik besok harinya.”
Besok harinya orang-orang pun berkumpul di tengah kota dan Fabian
menjelaskan kepada mereka konsep tentang “uang”. Masyarakat yang
mendengarkan pidatonya terkesan dan ingin mendengar lebih banyak.
“Emas yang saya produksi menjadi perhiasan adalah logam yang luar biasa. Dia tidak akan berkarat, dan bisa bertahan sangat lama. Saya akan membuat emas dalam bentuk koin dan kita akan menyebut setiap koin dengan nama dolar”
Fabian menjelaskan konsep tentang nilai, dan bahwa “uang” akan
menjadi medium pertukaran barang, sebuah sistem yang lebih baik daripada
barter.
Salah satu dari anggota pemerintah bertanya “Tetapi orang tertentu
bisa menambang emas sendiri dan membuat koin untuk diri mereka sendiri”
“Ini tidak boleh diterima” kata Fabian. “Hanya koin-koin yang
disetujui pemerintah yang boleh digunakan, dan kita akan membuat stempel
khusus di koin-koin tersebut.” Ini kedengarannya masuk akal dan
orang-orang pun mulai menyarankan agar setiap orang mendapatkan sama
banyak. “Tetapi saya yang paling pantas mendapatkan lebih” kata si
pembuat lilin. “Tidak, saya lah yang berhak mendapatkan lebih,” kata si
petani. Dan pertengkaran pun dimulai.
Fabian membiarkan mereka bertengkar selama beberapa saat, kemudian
berkata, “Karena tidak ada kesepakatan di antara kalian semua, biarlah
saya yang menentukan angkanya buat Anda. Tidak ada batasan berapa koin
yang akan Anda dapatkan dari saya, semua tergantung kemampuan Anda untuk
membayar. Semakin banyak yang Anda dapatkan, semakin banyak yang harus
Anda kembalikan tahun depan.”
“Lalu apa yang akan kamu dapatkan?” kata salah satu pendengar.
“Karena saya yang menyediakan jasa ini, yaitu suplai uang, maka saya
berhak mendapatkan bayaran dari kerja kerasku. Untuk setiap 100 koin
yang Anda dapatkan dari saya, Anda akan membayarkan kembali kepadaku
sebanyak 105 koin tahun depannya. 5 koin ini adalah bayaranku, dan saya
akan menyebutnya bunga.”
Kedengarannya tidak terlalu buruk, lagipula 5% sepertinya tidak
banyak. Maka orang-orang pun setuju. Mereka sepakat untuk bertemu
seminggu kemudian dan memulai sistem baru ini.
Fabian tidak membuang waktu. Dia membuat koin emas siang dan malam, dan seminggu kemudian dia pun siap dengan koinnya. Orang-orang antri panjang di depan tokonya. Setelah dicek dan disetujui oleh pemerintah, koin emas Fabian resmi diedarkan. Sebagian orang hanya meminjam sedikit koin, setelah itu mereka segera pergi ke pasar mencoba sistem baru ini.
Fabian tidak membuang waktu. Dia membuat koin emas siang dan malam, dan seminggu kemudian dia pun siap dengan koinnya. Orang-orang antri panjang di depan tokonya. Setelah dicek dan disetujui oleh pemerintah, koin emas Fabian resmi diedarkan. Sebagian orang hanya meminjam sedikit koin, setelah itu mereka segera pergi ke pasar mencoba sistem baru ini.
Masyarakat segera menyadari sisi baik dari sistem ini, dan mereka pun
mulai menilai harga setiap barang dengan koin emas atau dolar.
Orang-orang memberikan harga pada dagangannya sesuai dengan usaha untuk
memproduksi barang tersebut. Barang yang mudah diproduksi harganya lebih
rendah, dan barang yang sulit diproduksi harganya lebih mahal.
Alan adalah seorang tukang jam. Satu-satunya di kotanya. Jam yang dia buat sangatlah mahal, tetapi orang-orang bersedia membayar untuk mendapatkan jam yang dia buat. Dan kemudian ada seorang lain yang juga mulai membuat jam dan menjualnya dengan harga yang lebih murah. Alan pun terpaksa menurunkan harga jamnya. Kedua orang ini bersaing memproduksi jam dengan kualitas terbaik dengan harga yang lebih murah. Ini adalah asal muasal dari apa yang kita sebut kompetisi.
Alan adalah seorang tukang jam. Satu-satunya di kotanya. Jam yang dia buat sangatlah mahal, tetapi orang-orang bersedia membayar untuk mendapatkan jam yang dia buat. Dan kemudian ada seorang lain yang juga mulai membuat jam dan menjualnya dengan harga yang lebih murah. Alan pun terpaksa menurunkan harga jamnya. Kedua orang ini bersaing memproduksi jam dengan kualitas terbaik dengan harga yang lebih murah. Ini adalah asal muasal dari apa yang kita sebut kompetisi.
Hal yang sama terjadi juga kepada para kontraktor, operator transportasi, akuntan, petani, dan lainnya. Para pembeli selalu memilih transaksi yang menurut mereka paling menguntungkan, mereka memiliki kebebasan untuk memilih. Tidak ada perlindungan buatan semacam lisensi ataupun cukai tarif untuk menghambat orang-orang memulai perdagangan. Standar hidup masyarakat mulai meningkat, dan tak lama kemudian orang-orang pun tidak bisa membayangkan sebuah sistem perdangan tanpa uang.
Setahun kemudian, Fabian pun mulai mendatangi orang-orang yang
berhutang kepadanya. Orang-orang tertentu memiliki koin emas lebih dari
yang mereka pinjam, tetapi ini berarti ada orang lainnya yang memiliki
lebih sedikit dari yang mereka pinjam, sebab jumlah koin yang dibuat
pada awalnya memang terbatas jumlahnya. Orang-orang yang memiliki koin
lebih membayar kepada Fabian dan juga 5% bunganya, tetapi mereka
kemudian meminjam lagi kepadanya untuk melanjutkan sistem perdagangan di
tahun mendatang.
Sebagian orang mulai menyadari untuk pertama kalinya seperti apa rasanya hutang. Sebelum mereka bisa meminjam kembali kepada Fabian, kali ini mereka harus menjaminkan aset-aset kepadanya, dan mereka pun melanjutkan perdagangan selama setahun mendatang, mencoba mendapatkan 5 koin lebih untuk setiap 100 koin yang mereka pinjam dari Fabian.
Saat itu, belum ada seorang pun yang menyadari bahwa seluruh
masyarakat, sekalipun mengembalikan semua hutang koin mereka, tetap
tidak bisa melunasi hutang mereka kepada Fabian, karena kelebihan 5%
koin emas yang merupakan kewajiban mereka tidak pernah diedarkan oleh
Fabian. Tak seorang pun selain Fabian yang mengetahui bahwa adalah hal
yang mustahil bagi masyaratkat ini untuk bisa melunasi hutang mereka
bila ditambahkan dengan bunga, uang yang tidak pernah dia edarkan.
Memang benar Fabian sendiri juga membuat koin untuk dirinya sendiri
dan koin ini akan beredar di masyarakat, namun tidak mungkin dia sanggup
mengkonsumsi 5% dari semua barang di masyarakat.
____________________
Di dalam toko emasnya, Fabian memiliki sebuah ruang penyimpanan yang
sangat kuat, dan sebagian masyarakat merasa lebih aman kalau menitipkan
koin emas mereka kepada Fabian untuk disimpan. Fabian akan menagih
sejumlah uang tertentu sebagai jasa penyimpanan untuk orang-orang
tersebut. Sebagai bukti atas deposit emas mereka, Fabian memberikan
mereka selembar kertas kwitansi.
Orang-orang yang membawa kwitansi dari Fabian ini bisa menggunakan kertas ini untuk membeli barang sama halnya seperti menggunakan koin emas. Dan lama-kelamaan kertas-kertas ini beredar di masyarakat sebagai uang sama seperti koin emas.
Tak lama kemudian, Fabian menemukan bahwa kebanyakan orang tidak akan
menukarkan kembali kwitansi deposit mereka dengan koin emasnya. Dia pun berpikir, “Saya memiliki semua emas di sini dan saya masih
juga bekerja sebagai tukang emas. Ini benar-benar tak masuk akal. Ada
ribuan orang di luar sana yang akan membayarkan bunga kepada saya atas
koin-koin emas yang mereka titipkan kembali kepada saya yang bahkan
tidak mereka tukarkan kembali.”
Memang benar, emas-emas mereka bukan milikku, tetapi emas-emas itu
ada di dalam gudangku, dan itulah yang penting. Saya tidak perlu membuat
koin sama sekali, saya bisa menggunakan koin-koin yang dititipkan
kepadaku. Mulanya Fabian sangat hati-hati, dia hanya meminjamkan sebagian kecil
dari emas yang dititipkan orang kepadanya. Lama-kelamaan, karena
terbukti tidak ada masalah, dia pun meminjamkan dalam jumlah yang lebih
besar.
Suatu hari, seseorang mengajukan sebuah pinjaman yang nilainya sangat
besar. Fabian berkata kepadanya “daripada membawa koin emas dalam
jumlah sebesar itu, bagaimana kalau saya menulis beberapa lembar
kwitansi emas kepadamu sebagai bukti depositmu kepadaku.” Orang itu pun
setuju. Dia mendapatkan hutang yang dia inginkan tetapi emasnya tetap di
gudang Fabian! Setelah orang itu pergi, Fabian pun tersenyum, dia bisa
meminjamkan emas kepada orang sambil mempertahankan emas di gudangnya
sendiri.
Baik teman, orang tak dikenal, maupun musuh, membutuhkan uang untuk
melanjutkan perdagangan mereka. Selama orang-orang bisa memberikan
jaminan, mereka bisa meminjam sebanyak yang mereka butuhkan. Dengan
hanya menuliskan kwitansi, Fabian bisa meminjamkan emas-emasnya senilai
beberapa kali lipat dari yang sebenarnya dia miliki. Segalanya akan
baik-baik saja selama orang-orang tidak menukarkan kwitansi deposit emas
mereka kepada Fabian. Fabian memiliki sebuah buku yang menunjukkan debit dan kredit dari
setiap orang. Bisnis simpan-pinjam ini benar-benar sangat menguntungkan
baginya.
Status sosial Fabian di masyarakat meningkat secepat kekayaannya. Dia
mulai menjadi orang penting, dia harus dihormati. Di dunia finansial,
kata-katanya adalah ibarat sabda suci.
Tukang emas dari kota lain mulai penasaran tentang rahasia Fabian dan
suatu hari mereka pun mengunjunginya. Fabian memberitahu apa yang dia
lakukan, dan menekankan kepada mereka pentingnya kerahasiaan dari sistem
ini.
Seandainya skema ini terekspos, bisnis mereka pasti akan ditutup, jadi mereka sepakat untuk menjaga kerahasiaan bisnis ini. Masing-masing tukang emas ini kembali ke kota mereka dan menjalankan operasi seperti yang diajarkan oleh Fabian. Orang-orang menerima kwitansi emas sama seperti emas itu sendiri, dan banyak emas yang masyarakat pinjam yang akan dititipkan kembali kepada Fabian. Ketika seorang pedagang ingin membayar kepada pedagang lainnya, mereka bisa menuliskan sebuah instruksi kepada Fabian untuk memindahkan uang dari rekening mereka kepada rekening lainnya, yang akan dilakukan oleh Fabian dengan mudah dalam beberapa menit. Sistem ini menjadi sangat populer, dan kertas instruksi ini pun mulai dikenal dengan sebutan “cek.”
Pada suatu malam, para tukang emas dari berbagai kota ini mengadakan
sebuah pertemuan rahasia dan Fabian mengajukan sebuah rencana baru.
Besok harinya mereka rapat dengan pemerintah dan Fabian berkata, “Kertas
kwitansi kami telah menjadi sangat populer. Tak perlu diragukan, Anda
para wakil rakyat juga menggunakan mereka dan manfaatnya jelas-jelas
sangat memuaskan. Namun, sebagian kwitansi ini telah dipalsukan oleh
orang-orang. Hal ini harus dihentikan!”
Para anggota pemerintah pun mulai khawatir. “Apa yang bisa kami
lakukan? Tanya mereka. Jawaban Fabian “Pertama-tama, adalah tugas dari
pemerintah untuk mencetak uang kertas dengan desain dan tinta yang unik,
dan masing-masing uang kertas ini harus ditandatangani oleh Gubernur.
Kami para tukang emas akan dengan senang hati membayar biaya cetak ini,
ini juga akan menghemat banyak waktu kami untuk menulis kwitansi.” Para
anggota pemerintah berpikir “Ya, memang kewajiban kami untuk melindungi
masyarakat dari pemalsuan uang dan nasehat dari Fabian ini kedengarannya
memang masuk akal.” Dan mereka pun setuju untuk mencetak uang kertas
ini.
“Yang kedua”, kata Fabian, “sebagian orang juga pergi menambang emas dan membuat koin emas mereka sendiri. Saya menyarankan agar dibuat sebuah hukum agar setiap orang yang menemukan emas harus menyerahkannya. Tentu saja, mereka akan mendapat ganti rugi koin yang saya buat dan uang kertas baru.” Ide ini pun mulai dijalankan. Pemerintah mencetak uang kertas baru dengan pecahan $1, $2, $5, $10, dan lainnya. Biaya cetak yang rendah ini dibayarkan oleh parang tukang emas.
“Yang kedua”, kata Fabian, “sebagian orang juga pergi menambang emas dan membuat koin emas mereka sendiri. Saya menyarankan agar dibuat sebuah hukum agar setiap orang yang menemukan emas harus menyerahkannya. Tentu saja, mereka akan mendapat ganti rugi koin yang saya buat dan uang kertas baru.” Ide ini pun mulai dijalankan. Pemerintah mencetak uang kertas baru dengan pecahan $1, $2, $5, $10, dan lainnya. Biaya cetak yang rendah ini dibayarkan oleh parang tukang emas.
Uang kertas ini jauh lebih gampang untuk dibawa dan dalam waktu
singkat diterima oleh masyarakat. Namun, di luar faktor kenyamanan,
ternyata uang kertas dan koin emas yang beredar hanyalah 10% dari nilai
transaksi masyarakat. Kenyataan perdagangan menunjukkan bahwa 90% nilai
transaksi dilakukan dengan cara pindah buku (cek).
Rencana berikut Fabian mulai berjalan. Sampai saat itu, orang-orang
membayar Fabian untuk menitipkan koin emas (uang) mereka. Untuk menarik
lebih banyak uang ke gudangnya, Fabian akan membayar para depositor 3%
bunga atas emas titipan mereka.
Kebanyakan orang mengira Fabian meminjamkan kembali uang yang dititipkan kepadanya. Karena dia meminjamkan kepada orang lain dengan bunga 5%, dan dia membayar para deposan 3%, maka keuntungan Fabian adalah 2%. Orang-orang pun berpikir jauh lebih baik mendapatkan 3% daripada membayar Fabian untuk menjaga emas (uang) mereka, dan mereka pun tertarik. Volume tabungan meningkat dengan cepat di gudang Fabian. Dia bisa meminjamkan uang kertas $200, $300, $400, bahkan sampai sampai $900 untuk setiap $100 yang dia dapatkan dari deposan. Dia harus berhati-hati dengan ratio 9:1 ini, sebab menurut pengalamannya, memang ada 1 dari setiap 9 orang yang akan menarik emas mereka. Bila tidak ada cukup uang saat diperlukan, masyarakat akan curiga.
Dengan demikian, untuk $900 dolar pinjaman yang diberikan Fabian,
dengan bunga 5% dia akan mendapatkan kembali $45. Ketika pinjaman +
bunga ini dilunasi, Fabian akan membatalkan $900 di kolom debit
pembukuannya dan sisa $45 ini adalah miliknya. Dia dengan senang hati
akan membayar bunga $3 untuk setiap $100 yang dititipkan deposan
kepadanya. Artinya, keuntungan riil dari Fabian adalah $42! Bukan $2
yang dibayangkan kebanyakan orang. Para tukang emas di kota-kota lain
melakukan hal yang sama. Mereka menciptkaan kredit (pinjaman) tanpa
modal (emas) dan menagih bunga atas pinjaman mereka.
Para tukang emas ini tidak lagi membuat koin emas, pemerintahlah yang
mencetak uang kertas dan koin dan memberikannya kepada para tukang emas
ini untuk didistribusikan. Satu-satunya biaya Fabian adalah ongkos
cetak uang yang sangat murah. Di samping itu, dia juga menciptakan
kredit tanpa modal dan menagih bunga atas pinjaman barunya ini.
Kebanyakan orang mengira suplai uang adalah operasi dari pemerintah.
Mereka juga percaya bahwa Fabian meminjamkan uang dari para deposan
kepada peminjam baru, tetapi rasanya agak heran mengapa orang lain bisa
mendapatkan uang padahal uang para deposan masih tetap tak berkurang.
Seandainya semua orang mencoba mengambil uang mereka pada saat yang
bersamaan, skema penipuan ini akan terekspos.
Tak masalah bila sebuah pinjaman diajukan dalam bentuk uang kertas
atau koin. Fabian tinggal mengatakan kepada pemerintah bahwa penduduk
bertambah dan produksi baru memerlukan uang baru, yang akan dia dapatkan
dengan biaya cetak yang sangat kecil.
Suatu hari seseorang pergi menemui Fabian. “Bunga yg Anda tagih ini
salah,” katanya. “Untuk setiap $100 yang Anda pinjamkan, Anda meminta
$105 sebagai kembalinya. $5 extra ini tidak mungkin bisa dibayarkan
karena mereka bahkan tidak eksis.
”Petani memproduksi makanan, industri memproduksi barang, tetapi
hanya Andalah yang memproduksi uang. Katakanlah hanya ada dua pedagang
di negara ini, dan semua orang bekerja untuk salah satunya. Mereka
masing-masing meminjam $100. Setahun kemudian, mereka harus
mengembalikan masing-masing $105 kepada Anda (total $210). Bila salah
satu orang berhasil menjual habis dagangannya dan mendapatkan $105,
orang yg tersisa hanya akan memiliki $95, dia masih berhutang $10
kepadamu, dan tdk ada uang yang beredar untuk melunasi $10 ini kecuali
dia mengajukan pinjaman baru kepadamu. Sistem ini bermasalah!”
“Untuk setiap $100 yang kamu pinjamkan, kamu seharusnya mengedarkan $100 kepada sang peminjam dan $5 untuk kamu belanjakan, jd total uang yang beredar memungkinan si peminjam untuk membayar” Fabian mendengarkan dengan tenang dan menjawab,
“Untuk setiap $100 yang kamu pinjamkan, kamu seharusnya mengedarkan $100 kepada sang peminjam dan $5 untuk kamu belanjakan, jd total uang yang beredar memungkinan si peminjam untuk membayar” Fabian mendengarkan dengan tenang dan menjawab,
“Dunia finansial
adalah subjek yang rumit, anak muda, butuh waktu bertahun-tahun untuk
memahaminya. Biarkan saya saja yang memikirkan masalah ini, dan kamu
mengurus urusanmu saja. Kamu harus belajar untuk menjadi lebih efisien,
meningkatkan produksimu, memotong ongkos pabrikmu dan menjadi pengusaha
yang lebih cerdas. Saya siap membantu untuk urusan itu.”
Orang ini pun pergi meninggalkan Fabian, tetapi hatinya masih juga
bimbang. Sepertinya ada yang tidak beres dengan sistem kerja Fabian, dan
pertanyaan yang dia ajukan masih belum dijawab. Orang-orang menghormati Fabian dan kata-katanya. Dia adalah pakar,
orang yang tidak setuju dengannya pastilah orang bodoh. Lihatlah betapa
negara ini bertambah maju, produksi kita juga terus bertumbuh, kehidupan
kita sudah jauh lebih baik.
Untuk menutup bunga dari uang yang mereka pinjam, para pedagang dan
pengusaha meninggikan harga dagangan mereka. Karyawan senantiasa
memprotes mereka dibayar terlalu rendah dan pemilik perusahaan
senantiasa menolak membayar lebih. Petani tidak bisa mendapatkan harga
jual yang adil dari produk pertanian mereka. Para Ibu rumah tangga terus
merasa tidak puas karena harga barang di pasar dinilai terlalu tinggi.
Pada suatu ketika, orang-orang akhirnya mulai berdemonstrasi, hal yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sebagian orang tidak sanggup melunasi hutang mereka dan menjadi miskin. Teman dan saudara mereka pun tidak sanggup untuk menolong. Mereka lupa kekayaan yang sebenarnya masih berlimpah di sekeliling mereka : tanah yang subur, hutan yang kaya, mineral yang berlimpah dan juga ternak-ternak yang sehat. Yang mereka pikirkan sepanjang hari adalah uang yang rasanya selalu kurang. Mereka tidak pernah bertanya tentang sistem. Mereka percaya pemerintahlah yang sedang menjalankan sistem ini.
Pada suatu ketika, orang-orang akhirnya mulai berdemonstrasi, hal yang belum pernah terjadi sebelumnya. Sebagian orang tidak sanggup melunasi hutang mereka dan menjadi miskin. Teman dan saudara mereka pun tidak sanggup untuk menolong. Mereka lupa kekayaan yang sebenarnya masih berlimpah di sekeliling mereka : tanah yang subur, hutan yang kaya, mineral yang berlimpah dan juga ternak-ternak yang sehat. Yang mereka pikirkan sepanjang hari adalah uang yang rasanya selalu kurang. Mereka tidak pernah bertanya tentang sistem. Mereka percaya pemerintahlah yang sedang menjalankan sistem ini.
Sebagian kecil orang di masyarakat yang kelebihan uang mulai
membentuk perusahaan mereka sendiri untuk meminjamkan uang mereka.
Mereka menagih bunga 6% atas uang mereka, lebih baik dari 3% yang
ditawarkan oleh Fabian. Namun orang-orang ini meminjamkan uang mereka
sendiri, tidak seperti Fabian yang bisa meminjamkan uang / menciptakan
kredit tanpa modal.
Perusahaan-perusahaan pembiayaan ini tetap membuat khawatir Fabian
dan kawan-kawannya, jadi mereka pun membentuk perusahaan pembiayaan
mereka sendiri. Dalam kebanyakan kasus, mereka membeli
perusahaan-perusahaan pembiayaan saingan mereka tersebut. Pada akhirnya,
semua perusahaan pembiayaan dimiliki ataupun dalam kendali mereka.
Situasi ekonomi terus memburuk. Para pegawai mulai yakin bos mereka
mendapatkan terlalu banyak keuntungan. Pemilik perusahaan pun menilai
pegawainya terlalu malas dan tidak cukup bekerja keras. Semua orang
mulai menyalahkan orang lain. Pemerintah bingung bagaimana menyelesaikan
masalah ini. Masalah paling mendesak tentunya adalah bagaimana menolong
orang yang paling miskin.
Pemerintah pun memulai sebuah program sosial dan memaksa anggota
masyarakat untuk membayar sistem ini. Hal ini membuat marah sebagian
orang, mereka percaya kepada gagasan lama bahwa membantu orang
seharusnya adalah usaha suka rela, bukan paksaan.
“Peraturan ini adalah perampokan yang dilegalkan. Mengambil sesuatu dari seseorang, dengan menentang keinginan dari orang yang bersangkutan, apapun tujuannya, tidaklah berbeda dengan mencuri darinya.”
“Peraturan ini adalah perampokan yang dilegalkan. Mengambil sesuatu dari seseorang, dengan menentang keinginan dari orang yang bersangkutan, apapun tujuannya, tidaklah berbeda dengan mencuri darinya.”
Namun orang-orang tak berdaya karena bila tidak membayar mereka akan
dimasukkan ke dalam penjara. Program sosial ini selama beberapa waktu
memang membantu keadaan, tetapi tak lama kemudian masalah kemiskinan
muncul kembali dan uang yang diperlukan untuk menjalankan sistem ini pun
terus bertambah. Ongkos sosial terus meningkat, demikian juga dengan
skala pemerintahan.
Kebanyakan wakil rakyat adalah orang-orang yang tulus melakukan
pekerjaan mereka dengan benar. Mereka pun tidak menyukai gagasan
terus-menerus meminta uang dari masyarakat. Akhirnya, mereka mencari
pinjaman dari Fabian dan kawan-kawannya. Mereka bahkan tidak mengetahui
bagaimana mereka bisa membayar. Orang tua mulai tidak sanggup membayar
biaya sekolah anak-anaknya. Sebagian orang tidak sanggup membayar biaya
dokter dan obat-obatan. Operator transportasi pun mulai gulung tikar.
Satu demi satu usaha diambil alih pemerintah. Guru, dokter, dan
banyak pekerjaan lainnya mulai menjadi tanggung jawab pemerintah. Tidak banyak orang yang mendapatkan kepuasan di pekerjaannya. Mereka
dibayar gaji yang wajar, tetapi kehilangan jati diri. Mereka menjadi
budak dari sebuah sistem. Tidak banyak ruang untuk inisiatif, sedikit penghargaan atas usaha
pribadi, pendapatan mereka relatif tetap dan naik pangkat terjadi hanya
kalau atasan mereka pensiun ataupun mati.
Di tengah keputusasaan, pemerintah akhirnya meminta nasehat dari Fabian. Mereka menganggapnya sebagai orang bijak dan selalu memiliki solusi atas permasalahan uang. Fabian mendengar keluhan dari pemerintah dan akhirnya menjawab, “Banyak orang yang tidak bisa menyelesaikan persoalan mereka, mereka membutuhkan orang lain untuk melakukannya. Tentu Anda setuju bahwa semua orang berhak atas kebahagiaan dan berhak atas semua kebutuhan pokok mereka bukan? Satu-satunya cara untuk menyeimbangkan situasi adalah mengambil dari yang kaya dan memberikan kepada yang miskin. Kenalkan sebuah sistem baru yaitu pajak. Semakin banyak kekayaan seseorang, semakin banyak dia harus membayar pajak. Sekolah dan rumah sakit seharusnya gratis bagi mereka yang tidak sanggup membayar…”
Selesai memberikan nasehat, Fabian pun tidak lupa mengingatkan
pemerintah, “Hm, jangan lupa Anda masih berhutang kepada saya. Tetapi
baiklah, saya akan membantu Anda. Sekarang Anda hanya perlu membayar
bunga kepada saya, Anda bisa menunda pembayaran hutang pokok kepada
saya.”
Pemerintah mempercayai Fabian, dan mereka pun segera memperkenalkan
pajak penghasilan, semakin banyak yang Anda dapatkan, semakin tinggi
pajak yang Anda bayarkan. Tak seorang pun anggota masyarakat yang
setuju. Namun, sama seperti sebelumnya, mereka harus membayar atau masuk
penjara.
Pedagang lagi-lagi harus menaikkan harga jual barangnya. Para pegawai
kembali menuntut kenaikan gaji, bisnis-bisnis mulai gulung tikar,
ataupun mulai mengganti tenaga manusia dengan mesin. Siklus ini
berulang-ulang dan memaksa pemerintah memperkenalkan berbagai
skema-skema sosial lainnya. Pengaturan tarif dan perlindungan mulai diterapkan untuk
menyelamatkan industri-industri tertentu dari kebangkrutan dan
menyediakan lapangan kerja. Sebagian orang mulai bertanya-tanya apakah
tujuan dari kegiatan produksi ekonomi adalah untuk memproduksi barang
atau hanya untuk menyediakan lapangan kerja.
Seiring memburuknya keadaan, orang-orang mulai mengendalikan upah
pegawai, kontrol biaya, dan segala macam kontrol-kontrol lainnya.
Pemerintah pun berupaya mendapatkan lebih banyak uang lewat pajak
penjualan, pajak penghasilan, dan pajak-pajak yang lain. Sebagian orang
mulai memperhatikan bahwa sejak petani menaman padi sampai beras sampai
ke tangan Ibu rumah tangga, ada lebih dari 50 jenis pajak yang sudah
dibayarkan.
“Pakar” mulai muncul dan sebagian mulai terpilih untuk bekerja di
pemerintahan, namun tahun demi tahun berlalu dan mereka tidak berhasil
menyelesaikan permasalahan apapun, kecuali bahwa pajak perlu
“disesuaikan” yang mana dalam kebanyakan kasus artinya harus dinaikkan.
Fabian mulai menuntut pembayaran atas bunga pinjamannya, dan semakin
lama semakin banyak porsi pajak yang digunakan untuk membayar kepadanya. Kemudian mulai muncul apa yang disebut dengan partai politik,
orang-orang di masyarakat mulai berargumentasi partai mana yang
orang-orangnya bisa menyelesaikan permasalahan mereka. Mereka mulai
bertengkar mengenai personalitas, idealisme, lambang partai dan berbagai
hal lainnya kecuali asal muasal permasalahan mereka.
Di kota tertentu, bunga pinjaman yang harus dibayar sudah melebihi total penerimaan pajak tahunan yang bisa dikumpulkan. Bunga-bunga baru pun mulai diperhitungkan atas bunga yang belum dibayarkan.
Secara perlahan-lahan kekayaan riil dari negara mulai berpindah
tangan ke Fabian dan kawan-kawannya dan mereka memiliki kendali yang
semakin lama semakin besar atas kehidupan masyarakat. Namun,
pengendalian mereka belum selesai. Mereka menyadari bahwa situasi tidak
akan benar-benar aman sebelum semua orang berhasil dikendalikan.
Kebanyakan orang yang menentang sistem ini bisa dibuat diam dengan
tekanan finansial, ataupun dengan ejekan publik. Untuk melakukan ini
Fabian dan kawan-kawan membeli kepemilikan dari semua koran, TV, dan
radio dan menyeleksi orang-orang apa yang boleh bekerja di dalamnya.
Kebanyakan dari orang-orang ini sebenarnya benar-benar ingin memperbaiki
keadaan, tetapi mereka tidak menyadari bagaimana mereka sedang
diperalat. Solusi mereka selalu terarah kepada akibat dari masalah,
bukan penyebab dari masalah.
Ada bermacam-macam surat kabar, satu untuk sayap kanan, satu untuk sayap kiri, satu untuk kelas pekerja, satu untuk kaum pengusaha, dan seterusnya. Tidak masalah koran yang mana yang Anda percayai, selama Anda tidak memikirkan penyebab awal dari permasalahan.
____
Rencana Fabian sudah hampir selesai, seluruh negara saat ini
berhutang kepadanya. Melalui pendidikan dan media, dia mengendalikan
pikiran masyarakat. Orang-orang hanya akan berpikir sejauh yang dia
inginkan.
Setelah seseorang memiliki jauh lebih banyak uang dari yang sanggup
dia gunakan, apa lagi yang akan menyenangkan hatinya? Bagi mereka yang
memiliki mentalitas menguasai, jawabannya adalah kekuasaan, kekuasaan
mutlak atas kemanusiaan.
Kebanyakan tukang emas akhirnya mengarah ke sana. Mereka mengetahui
rasanya kaya raya, dan perasaan itu tidak lagi cukup untuk memuaskan
mereka. Mereka membutuhkan tantangan dan kesenangan baru, dan kekuasaan
atas massa adalah permainan berikut.
Mereka percaya mereka adalah kelompok superior atas lainnya. “Adalah
hak dan kewajiban kami untuk mengatur. Masyarakat tidak tahu apa yang
baik untuk mereka. Mereka perlu dikendalikan dan diatur. Mengatur adalah
takdir dari kami.”
Di seluruh penjuru negeri, Fabian dan kawan-kawan memiliki banyak
perusahaan pembiayaan. Memang, masing-masing perusahaan dimiliki secara
pribadi. Secara teori mereka adalah saingan masing-masing. Namun,
kenyataan yang sebenarnya adalah mereka semua saling bekerja sama dengan
seksama. Setelah berhasil membujuk pemerintah, mereka mendirikan sebuah
institusi yang mereka sebut dengan Bank Sentral. Mereka bahkan tidak
perlu mengeluarkan modal untuk mendirikannya, mereka menciptakan kredit
dengan menggunakan uang deposit masyarakat.
Institusi ini tampak sebagai badan yang meregulasikan suplai uang dan merupakan bagian dari pemerintah. Tetapi anehnya, tidak ada wakil pemerintah yang diizinkan untuk duduk di badan Direktur di dalamnya.
Pemerintah tidak lagi meminjam secara langsung dari Fabian,
pemerintah sekarang meminjam dengan cara menerbitkan surat hutang kepada
Bank Sentral. Jaminan dari surat hutang ini adalah penerimaan pajak
tahun berikut. Ini adalah bagian dari rencana Fabian, menyingkirkan
kecurigaan orang kepadanya dengan membuat kesan seolah-olah suplai uang
dikendalikan oleh pemerintah. Kenyataannya, di balik layar, dialah yang
memegang kendali.
Secara tidak langsung, dialah yang mengendalikan pemerintah. Tidak
penting siapa yang terpilih sebagai wakil rakyat di pemerintahan.
Fabianlah yang memegang kendali atas uang, darah dan nyawa dari
perdagangan sebuah bangsa.
Pemerintah selalu mendapatkan uang yang mereka inginkan, tetapi bunga
selalu dikenakan pada setiap pinjaman. Semakin lama semakin banyak
orang yang memerlukan bantuan sosial pemerintah, dan tak lama kemudian
pemerintah sadar bahwa mereka kesulitan bahkan hanya untuk membayar
bunga saja, apalagi hutang pokok.
Sebagian orang mulai bertanya, “Uang adalah sistem yang diciptakan
manusia. Bukankah seharusnya sistem ini bisa diubah agar uang menjadi
pelayan, bukan sebaliknya?” Namun semakin lama jumlah orang-orang ini
semakin sedikit dan suara mereka hilang di tengah sebuah masyarakat yang
tidak lagi peduli.
Pemerintahan berubah, partai yang berkuasa juga bisa berubah, namun
kebijakan utama tidak. Tidak masalah siapa yang menjadi pemerintah,
rencana besar Fabian semakin lama semakin mendekati kenyataan dari tahun
ke tahun. Kebijakan pemerintah tidak lagi ada artinya. Rakyat mulai
dikenai pajak mendekati ambang batas mereka, mereka tidak lagi sanggup
membayar. Waktunya sudah hampir matang bagi Fabian untuk aksi finalnya.
10% dari suplai uang masih dalam bentuk uang kertas dan koin. Ini
harus dimusnahkan sama sekali tetapi tidak boleh menimbulkan kecurigaan
publik. Selama masyarakat masih memiliki uang (kertas maupun koin),
mereka bebas untuk membeli dan menjual sesuka hati mereka, mereka masih
memiliki sedikit kontrol atas kehidupan mereka.
Tidaklah selalu nyaman untuk membawa uang tunai dan koin. Cek juga tidak bisa diterima bila sudah keluar dari sebuah komunitas tertentu. Oleh karena itu, sebuah sistem yang lebih baru perlu dipikirkan. Sekali lagi Fabian memiliki jawabannya. Organisasinya akan menerbitkan sebuah kartu plastik yang memiliki data pemegangnya: nama, foto, dan nomor penduduk.
Saat kartu ini akan digunakan, pedagang akan menyambungkan komputernya untuk mengecek kredit dari kartu tersebut. Seandainya tidak ada masalah, pemegang kartu ini boleh membeli barang seharga limit tertentu.
Awalnya orang akan diizinkan untuk berhutang sedikit. Seandainya uang
ini dibayarkan dalam sebulan, maka tidak ada bunga yang perlu
dibayarkan. Ini tidak masalah untuk kelas pegawai, tetapi bagaimana ini
bisa berlaku juga untuk para pedagang dan pengusaha? Mereka harus
mempersiapkan mesin-mesin, kemudian menjalankan proses manufaktur dari
barang yang akan mereka produksi, membayar gaji pegawai, menjual barang
dagangannya dan membayar kembali hutang mereka. Bila melewati satu
bulan, mereka akan dikenai bunga 1.5% per bulan dari nilai hutang
mereka. Total 18% setahun.
Pengusaha tidak memiliki jalan lain selain menambahkan 18% ke dalam
nilai jual dagangan mereka. Namun kelebihan uang / kredit (18%) ini
tidak pernah dipinjamkan kepada siapapun. Di seluruh negeri, para
pengusaha disuruh menjalani misi mustahil untuk membayar kembali $118
untuk setiap $100 yang mereka pinjam, tetapi kelebihan $18 ini tidak
pernah diedarkan oleh Bank sejak awal.
Namun Fabian dan kawan-kawan menikmati status yang semakin penting di
masyarakat. Mereka menjadi orang-orang penting yang terhormat.
Pengumuman dan pendapat mereka tentang finansial dan ekonomi bahkan bisa
disetarakan dengan sabda suci spiritual.
Di bawah beban bunga yang terus bertambah, banyak perusahaan kecil
menengah yang mulai bangkrut. Lisensi-lisensi khusus diperlukan untuk
menjalankan operasi-operasi tertentu, jadi perusahaan-perusahaan yang
tersisa memiliki semakin banyak hambatan dalam berusaha. Fabian memiliki
dan mengendalikan semua perusahaan besar beserta ratusan anak
perusahaan mereka. Perusahaan-perusahaan itu tampak seperti saingan satu
sama lain, tetapi dialah yang ada di balik semua perusahaan itu. Para
kompetitor perlahan-lahan dipaksa gulung tikar. Tukang kayu, konstruksi,
listrik dan industri-industri kecil menengah menjalani takdir yang
sama, dibeli oleh perusahaan raksasa milik Fabian yang memiliki proteksi
dan perlakuan khusus dari pemerintah.
Fabian menginkan kartu plastik ini untuk menggantikan semua uang
kertas dan koin. Rencananya adalah saat semua uang kertas dan koin
ditarik, hanya bisnis yang menggunakan kartu komputerlah yang akan
beroperasi.
Dia mengetahui bahwa suatu ketika orang-orang akan kehilangan kartu
mereka dan tidak bisa membeli ataupun menjual sebelum identitas mereka
bisa dibuktikan. Dia ingin agar dibuatkan sebuah hukum : sebuah hukum
yang mengharuskan semua orang untuk memiliki sebuah nomor identifikasi
yang ditato di dalam tangan mereka. Nomor ini cuma akan terlihat dengan
sinar tertentu, yang dihubungkan dengan komputer. Setiap komputer akan
dihubungkan dengan sebuah komputer pusat yang memungkinan Fabian
mengetahui segala transaksi mengenai semua orang.
……….
Terminologi yang digunakan saat ini untuk melukiskan sistem finansial di atas adalah “Fractional Reserve Banking.” (Cadangan Terbatas Perbankan).
___
Cerita yang Anda baca di atas, tentu saja, adalah fiksi. Namun, bila
Anda merasa terganggu karena cerita ini sangat mirip dengan kenyataan
hidup kita, dan Anda ingin mengetahui siapa
Fabian ini sebenarnya dalam kehidupan nyata, titik mulai yang baik untuk Anda pelajari adalah para tukang emas di Inggris pada abad 16 dan 17 Masehi.
Fabian ini sebenarnya dalam kehidupan nyata, titik mulai yang baik untuk Anda pelajari adalah para tukang emas di Inggris pada abad 16 dan 17 Masehi.
Sebagai contoh, Bank of England didirikan pada tahun 1694. Raja
William saat itu berada dalam kesulitan finansial yang besar karena
perang melawan Perancis. Para tukang emas kemudian “meminjamkan” 1,2
juta pound (nilai yang amat besar pada zaman itu) dengan syarat
tertentu.
Bunga yang dikenakan adalah 8%. Jangan lupa bahwa di Magna Carta
sebenarnya dikatakan bahwa mengenakan dan mengumpulkan bunga (riba) atas
pinjaman akan dikenakan hukuman mati. Raja William dipaksa memberikan
izin kartel resmi kepada para tukang emas, sebuah hak untuk menciptakan
kredit.
Sebelum itu, operasi untuk menerbitkan lebih banyak kwitansi emas
daripada emas yang sebenarnya dimiliki adalah tindakan ilegal. Namun
sejak izin kartel itu keluar, tindakan itu menjadi
legal. Di tahun 1694, W.Petterson mendapatkan hak kartel atas Bank of England.
legal. Di tahun 1694, W.Petterson mendapatkan hak kartel atas Bank of England.
[END]
* * *
* * *
this is good story for making it be easy to remember
ReplyDeleteasik ceritanya......
ReplyDeleteTerpujilah Allah, yang Anda cari pinjaman? silahkan saya menyarankan setiap orang di sini sangat berhati-hati, karena ada begitu banyak lender pinjaman palsu di sini. saya telah menjadi korban dari 8 pemberi pinjaman kredit palsu, saya kehilangan begitu banyak uang karena saya mencari pinjaman dari perusahaan mereka. Aku hampir meninggal di proses karena saya dipenjara oleh orang-orang yang saya sendiri utang dari. i baru saja keluar dari penjara dan seorang teman saya memperkenalkan saya ke Lender pinjaman yang saya mencoba karena saya tidak memiliki pilihan selain untuk mencoba dan itu Lender Pinjaman asli. saya mendapat pinjaman saya dari Jeanne Roland Firm Pinjaman tanpa stres, jadi saya memutuskan untuk membuat kesaksian ini. tolong saya saran Anda jika Anda membutuhkan pinjaman Anda lebih baik menghubungi Jeanne Roland Kantor Kredit. menghubungi mereka melalui email. di jeanne.loanfirm@gmail.com atau jeanne.loanfirm@financier.com .. Anda masih dapat menghubungi saya melalui email saya untuk informasi lebih lanjut di aanjayrara2015@gmail.com. Tuhan membantu Anda dan sangat berhati-hati
ReplyDeleteSaya Widya Okta, saya ingin bersaksi pekerjaan Allah yang baik dalam hidup saya kepada orang-orang saya yang mencari pinjaman di asia karena buruk ekonomi di beberapa bagian, seperti Indonesia, Malaysia dan lain-lain. Apakah mereka orang yang mencari pinjaman di antara kamu? Maka Anda harus sangat berhati-hati karena banyak perusahaan pinjaman penipuan di sini di internet, tetapi mereka masih asli sekali di perusahaan pinjaman palsu. Saya telah menjadi korban dari suatu penipuan pemberi pinjaman 6-kredit, saya kehilangan begitu banyak uang karena saya mencari pinjaman dari perusahaan mereka. Aku hampir mati dalam proses karena saya ditangkap oleh orang-orang dari utang saya sendiri, sebelum aku rilis dari penjara dan seorang teman yang saya saya menjelaskan situasi saya kemudian memperkenalkan saya ke perusahaan pinjaman reliabl yang SANDRAOVIALOANFIRM. Saya mendapat pinjaman saya Rp900,000,000 dari SANDRAOVIALOANFIRM sangat mudah dalam 24 jam yang saya diterapkan, Jadi saya memutuskan untuk berbagi pekerjaan yang baik dari Allah melalui SANDRAOVIALOANFIRM dalam kehidupan keluarga saya. Saya meminta saran Anda jika Anda membutuhkan pinjaman Anda SANDRAOVIALOANFIRM kontak yang lebih baik. menghubungi mereka melalui email:. (sandraovialoanfirm@gmail.com)
ReplyDeleteAnda juga dapat menghubungi saya melalui email saya di (widyaokta750@gmail.com) jika Anda merasa sulit atau ingin prosedur untuk memperoleh pinjaman.
Aku Widya Okta, saya ingin bersaksi pekerjaan yang baik dari Allah dalam hidup saya kepada orang-orang saya yang mencari untuk pinjaman di Asia dan bagian lain dari kata, karena ekonomi yang buruk di beberapa negara. Apakah mereka orang yang mencari pinjaman di antara kamu? Maka Anda harus sangat berhati-hati karena banyak perusahaan pinjaman penipuan di sini di internet, tetapi mereka masih asli sekali di perusahaan pinjaman palsu. Saya telah menjadi korban dari suatu 6-kredit pemberi pinjaman penipuan, saya kehilangan begitu banyak uang karena saya mencari pinjaman dari perusahaan mereka. Aku hampir mati dalam proses karena saya ditangkap oleh orang-orang dari utang saya sendiri, sebelum aku rilis dari penjara dan teman yang saya saya menjelaskan situasi saya kemudian memperkenalkan saya ke perusahaan pinjaman dapat diandalkan yang SANDRAOVIALOANFIRM. Saya mendapat pinjaman saya Rp900,000,000 dari SANDRAOVIALOANFIRM sangat mudah dalam 24 jam yang saya diterapkan, Jadi saya memutuskan untuk berbagi pekerjaan yang baik dari Allah melalui SANDRAOVIALOANFIRM dalam kehidupan keluarga saya. Saya meminta nasihat Anda jika Anda membutuhkan pinjaman Anda lebih baik kontak SANDRAOVIALOANFIRM. menghubungi mereka melalui email:. (Sandraovialoanfirm@gmail.com)
ReplyDeleteAnda juga dapat menghubungi saya melalui email saya di (widyaokta750@gmail.com) jika Anda merasa sulit atau ingin prosedur untuk memperoleh pinjaman.
KABAR BAIK !!! KABAR BAIK !!! KABAR BAIK!!!
ReplyDeleteHalo semua, nama saya Mrs. Arya Theresia, saya dari Indonesia, saya ingin menggunakan media ini untuk membagikan kesaksian saya tentang bagaimana saya mendapatkan pinjaman dari MRS CHRISTY MORRIS LOAN FIRM karena begitu banyak pemberi pinjaman kredit palsu di sini di internet dan juga untuk memberi tahu Anda bahwa saya adalah korban penipu internet berkali-kali, jadi saya tidak kehilangan harapan sampai saya dirujuk oleh seorang teman ke pemberi pinjaman terpercaya bernama MRS. CHRISTY MORRIS yang meminjamkan pinjaman tanpa jaminan sebesar Rp850.000,0000 dalam waktu kurang dari 48 jam tanpa tekanan, saya sarankan CHRISTY MORRIS LOAN FIRM adalah yang terbaik dan saya berdoa Tuhan akan memberkati mereka dan menjaga bisnis mereka maju, Amin
Jika Anda memerlukan bantuan tentang cara mendapatkan pinjaman, Anda dapat menghubungi saya melalui email: (aryatheresia750@gmail.com)
Anda dapat menghubungi perusahaan secara langsung dengan pinjaman mereka
Email: (christymorrisloanfirm@gmail.com)
Terima kasih
Arya Theresia