Miris, Indonesia Negara G20, Kemiskinan Merajalela

 Indonesia termasuk negara anggota G20 , yang berarti perekonomian Indonesia termasuk kedalam 20 besar negara dengan perekonomian terbesar di dunia, akan tetapi negara yang memiliki lima pulau dan jutaan penduduk ini dan kaya akan sumber daya alamnya ini masih saja dililit dengan permasalahan keniskinan yang tiada habisnya.

Banda Aceh, Edev - Data terbaru diperoleh Badan Pusat Statistik (Bps) Indonesia mencatat , 28.55 juta jiwa masyarakat Indonesia masih berada dibawah garis kemiskinan dengan berpenghasilan sebesar Rp 292.951per kapita per bulannya. 

Sungguh hal ini menjadi pertanyaan yang besar, bagaimana tidak selalu saja pemerintah mengumumkan bahwa perekonomian Indonesia terus mengalami pertumbuhan dan bahkan diprediksi Indonesia pada tahun 2030 berada dalam sepuluh besar negara  dengan perekonomian terbesar di dunia , akan tetapi kemiskinan faktanya masih belum bisa teratasi.

Jika memang benar Indonesia selalu mengalami pertumbuhan ekonomi, maka yang menjadi pertanyaan besar adalah, apakah pertumbuhan tersebut hany dinikmati oleh orang-orang tertentu saja? yang berarti ketimpangan yang terjadi dinegara kaya sumber daya ini sudah sangat dalam kondisi yang sudah sangat mengkhawatirkan.

Forbes majalah ekonomi dunia mencatat terdapat 25 orang yang berasal dari indonesia termasuk orang-orang terkaya didunia dengan kekayaan yang rata-rata mencapai milyaran dolar Amerika. Jika begitu, kondisi perekonomian Indonesia mengalami ketimpangan yang besar antara si kaya dan simiskin.

 Dengan ketimpangan yang terjadi dinegara ini, apakah Indonesia masih bisa disebut negara kaya? atau bisa saja kita menyebut Indonesia negara yang berpura-pura tumbuh. Maklum saja pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya dinikmati oleh oknum-oknum tertentu saja.

Korupsi biang keroknya...

Mahfudz Md mantan ketua MK dilansir www.nu.or.id, Rabu (14/8), merasa aneh, perekonomian Indonesia yang selalu dilaporkan mengalami pertumbuhan akan tetapi negara ini masih menyimpan puluhan juta rakyat miskin. Menurutnya, percuma saja negara yang memiliki kekayaan alam yang melimpah dan bahkan masuk kedalam 20 negara perekonomian terbesar didunia, namun tidak bisa menjamin kehidupan masyarakatnya.

Menurut Mahfudz permasalahan kemiskinan di Indonesia adalah akibat dari pengelolaan negara oleh pemerintah  yang tidak berhasil dalam membrantas korupsi yang marak terjadi selama ini.

Dilansir detiknews.com , evaluasi yang dilakukan Indonesia Corruption Watch (ICW) selama 3,5 tahun terakhir hingga semester I 2013 di pengadilan yang ada di Indonesia, ada 461 kasus korupsi yang ditangani pengadilan negeri dan pengadilan Tipikor.

Jika memang benar yang dikatakan Mahfudz Md bahwa pengelolaan negara yang buruk penyebab kemiskinan meraja lela di negeri ini, maka Indonesia dalam mengatasi permasalahan tersebut mesti memilih pemimpin yang mampu membrantas korupsi yang selama ini dianggab "biang kerok"  kemiskinan yang ada di Indonesia tanpa pandang bulu.

Namun yang menjadi pertanyaan yang selanjutnya muncul adalah apakah hukum dapat berlaku adil, yang selama ini hukum di Indonesia diklaim sebagai hukum yang hanya tajam pada kalangan bawah namun tumpul bagi kalangan atas, padahal rata-rata kasus yang menimpa kalangan atas tersebut merupakan kasus korupsi yang mengeruk uang rakyat.


Penulis : Tajul Ula

Rp 292.951 per kapita per bulan

Rp 292.951 per kapita per bulan

Rp 292.951 per kapita per bulan