300x250 AD TOP

Thursday, 22 May 2014

Tagged under:

Ini Dia Janji Para Calon Sang Penguasa Indonesia Yang Berorientasi Pada Ekonomi

Darussalam, Edev-  Dalam menghadapi pemilihan Presiden serta wakil persiden 9 Juli 2014 mendatang, para calon penguasa Indonesia yang saat ini sudah mengerucut menjadi dua pasang yakni Prabowo-Hatta yang diusung partai Gerindra, PAN, PKS, PPP dan Golkar  sera Jokowi-JK yang yang diusung partai PDIP, Nasdem, PKB, dan Hanura  sudah mulai menebar janjinya yang berorientasi pada peningkatan taraf perekonomian rakyat demi menarik simpatik masyarakat agar mangalahkan lawannya demi satu tempat menjadi penguasa RI.

Jika janji Prabowo-Hatta yang  bertekad akan meningkatkan pendapatan per kapita penduduk Indonesia, dari Rp 35 juta menjadi minimal Rp 60 juta, lain halnya Jokowi-JK yang akan berjanji akan mencetak satu hektar sawah baru yang berada diluar pualau Jawa.
Ini Dia Janji Para Calon Sang Penguasa Indonesia Yang Berorientasi Pada Ekonomi
gambar : radaronline.co.id

Selengkapnya Janji Prabowo-Hatta
Meningkatkan pendapatan per kapita penduduk dari Rp 35 juta menjadi minimal Rp 60 juta dengan pertumbuhan ekonomi mencapai 7 persen per tahun menuju pertumbuhan di atas 10 persen, dengan strategi pertumbuhan ekonomi tinggi berkualitas melalui peningkatan pertumbuhan melalui sektor produksi sehingga dicapai keseimbangan optimal dengan pertumbuhan yang dipicu konsumsi.

2. Meningkatkan pemerataan dan kualitas pertumbuhan ekonomi dengan mengurangi jurang antara si miskin dan si kaya (menurunkan indeks gini dari 0,41 menjadi 0,31), dan meningkatkan indeks pembangunan manusia (IPM) dari sekitar 75 menjadi 85.

3. Meningkatkan daya serap angkatan kerja menuju 2 juta lapangan kerja per tahun melalui perbaikan regulasi dan infrastruktur untuk industri pengolahan yang padat karya (tekstil, sepatu, alas kaki, elektronik, dan lainnya), dan pembukaan lahan pertanian baru, dan menjadikan badan usaha milik negara (BUMN) yang memiliki nilai strategis bagi perekonomian bangsa sebagai lokomotif dan ujung tombak kebangkitan dan kedaulatan ekonomi.

4. Membangun industri pengolahan untuk menguasai nilai tambah bagi perekonomian nasional.

5. Membangun dan mengembangkan industri nasional.

6. Mengambil kebijakan proaktif dalam menjaga stabilitas sektor keuangan melalui pengurangan risiko instabilitas dari internal maupun eksternal sektor keuangan.

7. Membangun Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Keuangan yang terintegrasi dengan pariwisata, properti, pendidikan, industri kreatif, jasa-jasa, dan ritel komersial. Investasi pemerintah dianggarkan sekitar 2,25 miliar-3 miliar dollar AS selama 7 tahun.

8. Menyelenggarakan APBN yang prorakyat. Dari sisi penerimaan, meningkatkan penerimaan negara dari pajak dari sekitar 12 persen hingga 16 persen rasio PDB dengan melaksanakan intensifikasi dan ekstensifikasi pemungutan pajak dan perbaikan sistem perpajakan yang lebih adil serta menekan pemborosan dan inefisiensi pengeluaran anggaran.

9. Dari sisi belanja negara, menjadikan belanja negara bukan sekadar sebagai sumber pertumbuhan, melainkan juga sebagai alat pemerataan.

10. Dari sisi pembiayaan:
a. Menurunkan defisit anggaran secara bertahap menjadi 1 persen dari PDB mulai 2017, di mana defisit difokuskan untuk pembiayaan infrastruktur.
b. Mengurangi pinjaman luar negeri baru oleh pemerintah, baik multilateral maupun bilateral, dengan target menjadi nol pada 2019.
c. Mengelola utang pemerintah dengan cermat dan bijak serta memanfaatkan dengan efisien dan efektif.
d. Mengembangkan inovasi produk keuangan dari negara yang terintegrasi dengan inovasi pajak, khususnya dalam bentuk obligasi infrastruktur.
e. Mengembangkan skema pembiayaan infrastruktur sosial seperti air bersih dan rumah sakit, antara lain berdasarkan PPP/Private Finance Initiative (PFI) dengan catatan cost of money-nya hanya sedikit di atas kupon surat berharga negara.

11. Memperbaiki daya saing dunia usaha dalam menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN dan persaingan global.

12. Menjadikan Indonesia sebagai pusat pengembangan perbankan/keuangan syariah dan industri kreatif muslimah dunia serta membangun kampung kreativitas bagi pelaku industri kreatif di berbagai kota/kabupaten yang potensial.

Selengkapnya Janji Jokowi-JK 
Kami akan mewujudkan kedaulatan pangan melalui kebijakan perbaikan irigasi rusak dan jaringan irigasi di 3 juta hektar sawah, 1 juta hektar lahan sawah baru di luar jawa, pendirian bank petani dan UMKM, gudang dengan fasilitas pengolahan pasca panen di tiap sentra produksi.

Kami akan melakukan langkah pemulihan kualitas kesuburan lahan yang air irihasinya tercemar oleh limbah industri dan rumah tangga, penghentian konversi lahan produktif untuk usaha lain, seperti industri, perumahan dan pertambangan.

Kami akan mewujudkan kedaulatan energi melalui kebijakan pengurangan impor energi minyak dengan meningkatkan eksplorasi dan eksploitasi migas di dalam dan luar negeri, peningkatan efisiensi usaha BUMN penymedia energi di Indonesia (Pertamina, PLN, PGN), pembangunan pipa gas, pengembangan energi terbarukan.

Kami akan mengutamakan pemakaian batubara da gas utuk meningkatkan produksi listrik dalam negeri guna melayani kebutuhan rumah tangga dan industri.

Kami akan mewujudkan kedaulatan keuangan melalui kebijakan inklusi keuangan mencapai 50 persen penduduk, tax ratio terhadap PDB menjadi 16 persen, pengurangan utang pemerintah, pengaturan ketat penjualan saham bank nasional pada investor asing.

Kami akan mewujudkan penguatan teknologi melalui kebijakan penciptaan sistem inovasi nasional (kerjasama swasta-pemerintah-perguruan tinggi) khususnya untuk sektor pertanian dan indsutri, serta riset dan pengembangan dasar didukung dengan dana pemerintah.

Jernih dalam Memilih
Berjanji boleh saja asalkan mereka yang akan terpilih nantinya tidak membohongi masyarakat Indonesia yang haus akan kepemerintahan yang bersih dari semua praktek KKN yang saat ini sedang marak-maraknya terjadi. Akibatnya banyak rakyat di republik yang katanya negara yang kaya akan limpahan sumber daya alam dan manusianya ini tetap saja tidak bisa lepas dari jerat kemiskinan. 

Masyarakat saat ini harus pintar dalam memilih dan menilai siapa yang cocok dan bisa dipercaya akan janjinya kelak, jangan lagi mau terpedaya janjian gombal layaknya tipuan setan jahanam yang akan terus mengkeruk rezeki yang seharusnya milik masyarakat. Masyarakt saat ini mesti jernih dalam berfikir untuk memilih Presiden dan Wakil Persiden yang akan memimpin bangsa ini lima tahun kedepan demi mewujudkan indonesia sejahtera.

Penulis : Tajul Ula 
Referensi : Kompas.com

1 comments:

  1. mana yang kamu pilih?
    akan menentukan indonesia kedepannya.....

    ReplyDelete