Gambar : www.waspada.co.id |
Darussalam, Edev
- Pergerakan rupiah hingga pagi tadi Kamis (22/5/2014) masih dihantui oleh pelemahan. Karena setelah pengumuman pasangan calon presiden dan wakil presiden mendatang, sentimen-sentimen eksternal akan kembali mempengaruhi nilai
tukar rupiah.
Pertamakalinya The Fed selaku Bank Central Amerika Serikat mengisyaratkan secara detail niat untuk perencanaan keluar dari kebijakan moneter longgar. Menurut
riset yang dilakukan Samuel Sekuritas Indonesia, tanda dinaikkannya suku
bunga acuan Federal Reserve dalam waktu dekat belum terlihat.Hingga dini hari tadi, Dollar Index dan
yield US Treasury naik tipis dalam 10 tahun terakhir . Indeks manajer
pembelian (Purchasing Manager Index) yang diperkirakan masih akan di kisaran 48 adalah data
yang ditunggu oleh investor pada pagi ini.
Hingga sore
kemarin, mengikuti arus global, rupiah terus melemah . Euforia politik yang hilang berdampak pada rupiah yang kembali dikendalikan isu
global dan fundamental ekonomi.
Risiko pelebaran
defisit anggaran saat ini, isu peluang dinaikkannya harga BBM
bersubsidi bermunculan kembali . Ruang pelemahan rupiah masih ada dengan data China yang
tengah dinantikan pagi ini.
Sumber Isu : Kompas.com
Editor : Tajul Ula
0 comments:
Post a Comment