Foto/Waspada.co.id
JAKARTA,
- Dilansir KOMPAS.com, Jelang Pemilihan Umum
Legislatif 9 April mendatang, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak tak beraturan . IHSG tampak naik sebesar 1,29 persen ke
level 4.921,03 pada Senin (7/4/2014). Akan tetapi, pergerakan IHSG dikategorikan
anomali. Karena penurunan bursa regional .
Analis BNI Securities Thendra
Chrisnanda, menilai, pergerakan IHSG berlawanan dengan
indeks regional lainnya. Nihilnya data makro positif " aktor" penggerak utama IHSG. Thendra menyimpulkan, sentimen menjelang pemilu legislatif adalah penyebab pergerakan IHSG . Pasar mulai optimistis,
partai yang terpilih akan sesuai dengan ekspektasi.
Thendra mengatakan, tidak menutup kemungkinan, IHSG akan langsung bergerak ke level 5.000. Dan yang perlu ditekankan, undamental ekonomi dalam negeri atau luar negeri bukan merupakan dasar pergerakan IHSG tersebut . Pergerakan indeks hanya terhembus dari euforia sesaat Pemilu yang notabene masih rentan koreksi.
Thendra juga mengingatkan, bahwa pasar juga tengah menanti hasil keputusan The Fed mengenai stimulus. Jika pemotongan stimulus dilakukan lebih cepat, bakal ada potensi jual yang masif. "Sehingga, IHSG sebenarnya rawan koreksi, bisa terbenam dari isu global," ujarnya.
Sementara Analis First Asia Capital, David Sutyanto, juga mengatakan hal yang sama, pergerakan IHSG terlampau cepat jelang Pemilu. Kondisi pasar global yang masih menurun, dan peningkatan IHSG ini diprediksi tidak akan bertahan lama. Namun setelah Pemilu Legislatif usai, IHSG memiliki peluang kembali ke level yang wajar yaitu di kisaran 4.800.
"Sebenarnya level rasional IHSG saat ini di 4.800. Kenaikannya terlalu cepat," Ujar David.
Thendra mengatakan, tidak menutup kemungkinan, IHSG akan langsung bergerak ke level 5.000. Dan yang perlu ditekankan, undamental ekonomi dalam negeri atau luar negeri bukan merupakan dasar pergerakan IHSG tersebut . Pergerakan indeks hanya terhembus dari euforia sesaat Pemilu yang notabene masih rentan koreksi.
Thendra juga mengingatkan, bahwa pasar juga tengah menanti hasil keputusan The Fed mengenai stimulus. Jika pemotongan stimulus dilakukan lebih cepat, bakal ada potensi jual yang masif. "Sehingga, IHSG sebenarnya rawan koreksi, bisa terbenam dari isu global," ujarnya.
Sementara Analis First Asia Capital, David Sutyanto, juga mengatakan hal yang sama, pergerakan IHSG terlampau cepat jelang Pemilu. Kondisi pasar global yang masih menurun, dan peningkatan IHSG ini diprediksi tidak akan bertahan lama. Namun setelah Pemilu Legislatif usai, IHSG memiliki peluang kembali ke level yang wajar yaitu di kisaran 4.800.
"Sebenarnya level rasional IHSG saat ini di 4.800. Kenaikannya terlalu cepat," Ujar David.
Sumber Isu : Kompas.com
Penulis : Narita Indrastiti
Editor : Tajul Ula .
0 comments:
Post a Comment